Jumat, 23 April 2021

Sejarah & Perkembangan Keyboard

 SEJARAH KEYBOARD

Berawal dari Penggunaan Mesin Tik

Pada tahun 1868, Cristopher Latham Sholes berhasil menemukan sebuah mesin yang dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia dalam membuat dokumen, yaitu mesin tik. Penciptaan mesin tik tentu saja menimbulkan euphoria bagi masyarakat, karena dapat membuat dokumen dengan sangat mudah.

Pada saat pertama kali diciptakan, ternyata mesin tik tersebut tidak menggunakan papan keyboard QWERTY. Penggunaannya masih menggunakan urutan alphabetic yang sedikit diacak, disesuaikan dengan karakter mana yang banyak ditulis.Meskipun keyboard pada mesin tik yang pertama bukan menggunakan QWERTY, dan bisa membantu menulis dan mengetik menjadi lebih cepat, namun ternyata timbul masalah, dimana ketika penulis mengetik terlalu cepat, hal tersebut seringkali menyebabkan mekanisme di dalam mesin tik saling tumpang tindih dan nyangkut satu sama lain. Karena itu, Sholes pun mulai merubah dan mengacak susunan kata – kata dan juga karakter dari mesin tik itu sendiri.

Penggunaan Keyboard pada Saat Ini

Saat ini, penggunaan keyboard menggunakan jenis keyboard yang sudah terstandarisasi oleh ISO (International Standardized Organization) dengan layout berupa QWERTY. QWERTY mengacu pada 5 huruf pertama yang berada pada sisi kiri keyboard. Karena merupakan jenis yang sudah distandarisasi secara internasional, maka hampir semua keyboard di dunia menggunakan format qwerty ini.

Penggunaan keyboard QWERTY terdiri banyak sekali tombol, mulai dari ke-26 tombol alphabet, 10 tombol numeric, 12 tombol fungsi, 4 tombol arrow, dan sisanya adalah tombol fungsi lainnya seperti Ctrl, Alt, Backspace, Esc, Home, dan masih banyak lagi. Itu adalah tombol-tombol standar pada sebuah keyboard QWERTY konvensional.

Pada beberapa jenis keyboard lainnya, seperti keyboard untuk gaming, terdapat banyak fungsi yang lebih kompleks lagi, yang mendukung keperluan gaming. Begitu pula dengan desain, diman keyboard design dan juga gaming sengaja dibuat khusus untuk mempermudah melakukan control bagi usernya.

Secara umum, struktur tombol pada keyboard terbagi atas 4, yaitu :

  1. Tombol Ketik (typingkeys)

Tombol ketik adalah salah satu bagian dari keyboard yang berisi huruf dan angka serta tanda baca. Secara umum, ada 2 jenis susunan huruf pada keyboard, yaitu tipe QWERTY dan DVORAK. Namun, yang terbanyak digunakan sampai saat ini adalah susunan QWERTY.

  • Numeric Keypad

Numeric keypad merupakan bagian khusus dari keyboard yang berisi angka dan sangat berfungsi untuk memasukkan data berupa angka dan operasi perhitungan. Struktur angkanya disusun menyerupai kalkulator dan alat hitung lainnya.

  • Tombol Fungsi (FunctionKeys)

Tahun 1986, IBM menambahkan beberapa tombol fungsi pada keyboard standard. Tombol ini dapat dipergunakan sebagai perintah khusus yang disertakan pada sistem operasi maupun aplikasi.

  • Tombol kontrol (Control keys)

Tombol ini menyediakan kontrol terhadap kursor dan layar. Tombol yang termasuk dalam kategori ini adalah 4 tombol bersimbol panah di antara tombol ketik dan numerickeypad, home, end, insert, delete, pageup, pagedown, control (ctrl), alternate (alt) dan escape (esc).

Macam-Macam Keyboard

1.    Keyboard QWERTY

Keyboard yang paling umum dan dibuat mengikuti tata letak huruf yang ada di mesin tik. Dibawah ini adalah contoh Keyboard QWERTY :

Gambar 1.1 Keyboard QWERTY

2.    Keyboard DVORAK

Keyboard ini lahir pada tahun 1932 dan di design sedemikian rupa sehingga tangan kanan lebih aktif daripada tangan kiri. Tata letak nya juga di design agar pengguna lebih nyaman saat mengetik. Menurut penelitian, keyboard DVORAK lebih efisien 10-15% dari pada keyboard QWERTY. Dibawah ini adalah contoh Keyboard DVORAK :

Gambar 1.2 Keyboard DVORAK

3.    Keyboard KLOCKENBERG

Keyboard ini dibuat dengan maksud untuk menyempurnakan keyboard jenis yang lama, dengan ada nya pemisahan antara bagian kiri dan kanan dengan sudut 15 derajat, dan di design miring ke bawah. Keyboard ini memiliki jarak anatar tombol yang lebih dekat dibanding keyboard yang lain. Dibawah ini adalah contoh Keyboard KLOCKENBERG :

Gambar 1.3 Keyboard KLOCKENBERG

4.    Keyboard MALTRON

Keyboard MALTRON tidak berbentuk datar melainkan sedikit cekung ke bagian dalam. Karena pada saat jari-jari mengetik tidak membentuk garis lurus melainkan sedikit cekung. Kenyamanan dan kecepatan dalam mengetik ada di Keyboard MALTRON karena nyaman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Dibawah ini adalah contoh Keyboard MALTRON :

Gambar 1.4 Keyboard MALTRON

5.    Keyboard CHORD

Unik dan hanya memiliki 4-5 tombol saja, cara pakai yaitu beberapa tombol ditekan secara berrsamaan. Keyboard CHORD bila dilihat dari ukuran cocok untuk aplikasi pada portabel.

6.    Keyboard ALPHABETIC

Bila dilihat sepintas, maka keyboard ini mirip dengan Keyboard QWERTY dan DVORAK, tetapi bila diamati keyboard ini memiliki tata letak yang berbeda, yaitu susunan huruf berurutan seperti alphabet. Biasanya keyboard ini digunakan sebagai mainan anak-anak, dan memperlambat kecepatan bagi tukang ketik. Dibawah ini adalah contoh Keyboard ALPHABETIC :

Gambar 1.5 Keyboard ALPHABETIC

7.    Keyboard NUMERIC

Keyboard ini sengaja memasukan bilangan yang lebih besar dan cocok untuk pengguna tombol numerik, dengan letak tombol yang dapat di jangkau dengan mudah. Dibawah ini adalah contoh Keyboard NUMERIC :

Gambar 1.6 Keyboard NUMERIC

8.    Keyboard STENOTYPE

Steno adalah jenis tulisan singkat yang sering digunakan untuk mencatat ucapan seorang. Jenis tulisan ini paling banyak digunakan oleh para wartawan untuk mencatat hasil wawancaranya dengan lebih cepat. Papan ketik Stenotype mempunyai keunggulan yang hampir sama dengan papan ketik Palantype. Dibawah ini adalah contoh Keyboard STENOTYPE :

Gambar 1.7 Keyboard STENOTYPE

9.    Keyboard PALANTYPE

Tata letak palantype mempunyai 3 kelompok karakter. Kelompok pada bagian kiri menunjukkan konsonan awal sebuuah kata, bagian tengah menunjukkan kelompok vokal dan bagian kanan menunjukkan kelompok konsonan terakhir dari sebuah kata atau suku kata. Pada gambar terlihat bahwa tidak seluruh konsonan ada disana, konsonan tsb dapat disajikan dengan menggunakan kombinasi beberapa tombol yang ada. Dibawah ini adalah contoh Keyboard PALANTYPE :

Gambar 1.8 Keyboard PALANTYPE


Senin, 05 April 2021

ARITMETIKA INTEGER


Cara Melakukan Konversi Bilangan Desimal ke Biner


    Sistem bilangan desimal (basis sepuluh) memiliki sepuluh kemungkinan nilai (0,1,2,3,4,5,6,7,8, atau 9) untuk setiap posisi angka. Sebaliknya, sistem bilangan biner (basis dua) hanya memiliki dua kemungkinan nilai yang diwakili dengan 0 dan 1 untuk setiap posisi angka. Karena sistem bilangan biner adalah bahasa internal dari komputer elektronik, programer komputer yang serius tentu mengetahui cara melakukan konversi dari sistem bilangan desimal ke biner. Ikutilah langkah-langkah mudah dan juga cara menguasai konversi ini.

1. Pembagian Singkat oleh Dua dengan Sisa


Tentukan soalnya. Untuk contoh ini, marilah melakukan konversi bilangan desimal 15610 menjadi bilangan biner. Tulislah bilangan desimal sebagai bilangan yang akan dibagi di dalam lambang pembagian susun yang dibalik. Tulislah basis sistem bilangan tujuan (dalam contoh ini adalah “2” untuk biner) sebagai pembagi di luar kurva dari lambang pembagian.
  • Cara ini jauh lebih mudah untuk dimengerti ketika digambarkan di kertas, dan jauh lebih mudah bagi pemula, karena hanya membagi dengan dua.
  • Untuk menghindari kebingungan sebelum dan sesudah konversi, tulislah angka basis sistem bilangan yang sedang Anda hitung sebagai subskrip (tulisan kecil yang dituliskan di bawah penulisan huruf normal sebagai tanda pembeda) untuk setiap bilangan. Dalam contoh ini, bilangan desimal akan memiliki subskrip 10 dan bilangan biner akan memiliki subskrip 2.


Lakukan pembagian. Tulislah jawaban bilangan bulat (hasil bagi) di bawah lambang pembagian panjang, dan tulislah sisanya (0 atau 1) di sebelah kanan dari bilangan yang dibagi.
  • Karena kita membagi dengan dua, ketika bilangan yang dibagi adalah bilangan genap maka sisanya adalah 0, dan ketika bilangan yang dibagi adalah bilangan ganjil maka sisanya adalah 1.

Teruskan membagi sampai mencapai nol. Teruskan menurun, membagi setiap hasil bagi yang baru dengan dua dan menulis sisa di sebelah kanan dari setiap bilangan yang dibagi. Berhentilah ketika hasil baginya nol.


Tulislah bilangan biner baru tersebut. Mulailah dari angka sisa paling bawah, bacalah urutan sisa secara menaik menuju paling atas. Dalam contoh ini, Anda seharusnya mendapatkan hasil 10011100. Ini adalah bilangan biner ekuivalen dari bilangan desimal 156. Atau jika ditulis dengan subskrip basis angkanya: 15610 = 100111002.
  • Cara ini dapat dimodifikasi untuk melakukan konversi dari basis desimal ke basis angka berapa saja. Angka pembagi adalah 2 karena basis sistem bilangan tujuan adalah basis 2 (biner). Jika basis sistem bilangan tujuan adalah basis yang lainnya, gantilah angka basis 2 pada cara ini dengan angka basis yang sesuai. Sebagai contoh, jika basis tujuan adalah basis 9, gantilah angka basis 2 dengan 9. Hasil akhir akan langsung dalam bentuk bilangan basis tujuan.

2. Pangkat Menurun dari Bilangan Pokok Dua dan Pengurangan


Mulailah dengan membuat tabel. Tulislah bilangan-bilangan pangkat dari bilangan pokok dua di dalam “tabel bilangan pokok 2” dari kanan ke kiri. Mulailah dari 20, tulislah sebagai “1”. Naikkan pangkatnya dengan 1 untuk setiap pangkat. Lengkapi tabel sampai Anda mendapatkan sebuah bilangan yang paling dekat dengan bilangan dari sistem bilangan desimal yang Anda hitung. Untuk contoh ini, marilah melakukan konversi bilangan desimal 15610 menjadi bilangan biner.


Carilah bilangan dengan pangkat terbesar dari bilangan pokok 2. Dari tabel itu, pilihlah bilangan terbesar yang sama atau lebih kecil dari bilangan yang akan dikonversi. Bilangan 128 merupakan bilangan dengan pangkat terbesar dari bilangan pokok 2 dan juga lebih kecil dari 156, jadi tulislah sebuah angka “1” di bawah kotak ini di dalam tabel, di mana angka terbesar dari tabel berada di sebelah kiri (lihat tabel pada gambar di atas). Lalu kurangkan 128 dari bilangan awal, maka akan didapat: 156 – 128 = 28.



Lanjutkan ke pangkat berikutnya yang lebih kecil dalam tabel itu. Dengan memakai bilangan baru itu (28), lanjutkan menelusuri tabel dari kiri ke kanan sambil memeriksa bilangan-bilangan tersebut, apakah sama atau lebih kecil dari bilangan baru. Bilangan 64 tidak lebih kecil dari 28, jadi tulislah angka “0” di bawah kotak bilangan 64. Lanjutkan sampai Anda menemui bilangan yang sama atau lebih kecil dari 28.


Kurangkan setiap bilangan yang sama atau lebih kecil dari bilangan baru secara terus menerus, dan tandai dengan angka “1” di bawah kotak untuk bilangan yang sesuai. Bilangan 16 lebih kecil dari 28, jadi tulislah angka “1” di bawah kotak bilangan 16 dan kurangkan 16 dari 28, sehingga Anda mendapatkan bilangan baru 12. Bilangan 8 lebih kecil dari 12, jadi tulislah angka “1” di bawah kotak bilangan 8 dan kurangkan 8 dari 12 untuk mendapatkan bilangan baru 4.



Teruskan sampai mencapai akhir tabel. Ingatlah untuk menandai dengan angka “1” di bawah setiap kotak untuk bilangan yang sama atau lebih kecil dengan bilangan baru, dan angka “0” di bawah setiap kotak untuk bilangan yang masih lebih besar dari bilangan baru.



Tulislah jawaban bilangan biner itu. Angkanya akan persis sama dari kiri ke kanan dengan deretan angka “1“ dan “0” di bawah tabel. Seharusnya Anda mendapatkan hasil 10011100. Ini adalah bilangan biner ekuivalen dari bilangan desimal 156. Atau bila ditulis dengan subskrip: 15610 = 100111002.
  • Pengulangan cara ini dapat membuat Anda mengingat bilangan-bilangan pangkat dari bilangan pokok dua, sehingga Anda bisa melewatkan langkah 1.

Definisi dan Perbedaan Antara Threads dan Processes.

  Process and Threads    Definisi Process dan Threads Proses Proses adalah konsep dasar sistem operasi. Secara sederhana proses adalah sebua...